- Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Seperti yang disebutkan diatas, menurut Maslow jika
tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa
disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan
bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan
baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih
tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan
memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu
tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam
“metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong
dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan
diri tidak berjuang melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi
diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu
memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah
kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta
penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan
akan aktualisasi diri.
Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan
tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu
yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat
bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.
Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil
mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa
diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan
perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan
diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui
hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa
pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang
yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik
mental maupun fisik.
Ciri-ciri “actualized people”
Ciri dari orang yang mampu meng-aktualisasikan diri
(pribadi-pribadi yang sehat) mereka adalah sebagai berikut :
Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek
dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang
lain, mampu menemukan dengan cepat penipuan dan ketidakjujuran. Mereka
bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak
terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif diasalah”.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif diasalah”.
Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima
diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan
atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk memikirkannya.
Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan
atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap
hal-haltersebut.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak
dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara
terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat mengatakan bahwa
orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.Dalam situasi
dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain,
atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang
persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional
atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan
sengaja aturan-aturan dan adat-adat social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada
perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai
pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu tentu saja cocok untuk
mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu,
sesuatu yang harus mereka lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk
mendapat penghasilan.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang
lain.
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki
suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak
tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian
mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka
sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri.Sebaliknya,
orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang
lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian
diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik.
Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi
mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau
kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat
mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehat
sebagai malapetaka.
Menghargai dan terbuka akan
pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu
terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan
kagum. Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap
hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi
senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka
alami.
Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri
mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap,
sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
Memiliki identitas sosial dan minat sosial
yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan
afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan
untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari satu keluarga (manusia)
dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam
keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan
orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang
biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam,
dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas
social, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna
kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang
dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh.
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan
tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting daripada sarana
untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar
dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam
hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah
menurut keuntungannya.
Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang
menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil
keuntungan dari rasa rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor
pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus
atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat
filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada
seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai
langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa.
Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan
kreatif
kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari
pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan
inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni.
Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan
psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi
terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu
karya seni.
Memiliki integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom,
mampu melawan dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau
bertindak menurut cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang
menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin
tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari
kepribadian yang sangat sehat.
Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency
needs”
Meta needs (meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan
pertumbuhan kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow
juga menyebut kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam
dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada
dan bukan berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila
keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau
mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan
untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan Deficiency needs, suatu
kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan
yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan
orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah,
keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari
deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya
mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi
tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang
kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini
dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah,
atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
2. Hall, C.S., Lindzey, G. (1993). Psikologi
kepribadian 2; teori-teori holistik (organismik-fenomenologis).
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
3. Schultz, Suane, Psikologi Pertumbuhan:
Model-model Kepribadian Sehat, Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta:
Kanisius, 1997).
4. Frank G. Goble, Mazhab Ketiga Psikologi
Humanistik Abraham Maslow, Penerjemah Drs. A. Supratiknya (Yogyakarta:
Kanisius, 1994)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar