Senin, 19 Desember 2016

Pengertian Komunikasi, Jenis-Jenis Komunikasi, Model S -> R.

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain atau juga suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.

Jenis-Jenis Komunikasi:


1. Komunikasi intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)

Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).

Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
  • Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
  • Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
  • Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
  • Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
2. Komunikasi antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami-istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif .
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).
3. Komunikasi kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.

4. Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.

5. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.

6. Komunikasi massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

Model S->R
Model komunikasi S-R ini sebenarnya merupakan suatu singkatan dari model stimulus-respon. Model ini adalah model komunikasi yang paling dasar dari segala model komunikasi.
Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologis, khususnya beraliran behavioristik. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Model ini dapat juga di katakan sebagai hubungan timbal balik atau merespon apa yang lawan kita sampaikan. Hubungan tersebut dapat dalam bentuk isyarat nonverbal, gambar-gambar, ataupun kontak fisik dan tindakan yang dapat merangsang seseorang untuk merespon.


Selasa, 08 November 2016

Store Operation


Tugas:
1.      Sales dan Profitability, harus mencapai target penjualan yang ditetapkan.
2.      Penanganan Inventory, bertanggung jawab dalam hal penanganan inventori.
3.      Pengendalian sumber daya manusia, bertanggung jawab dalam megendalikan sumber daya manusia
4.      Pengendalian aset, memsatikan bahwa semua aset ini terdaat di toko berfungsi sebagaimana mestinya.
5.      Customer service, bertanggung jawab untuk menentukan dan melaksanakan bentuk service.
Persyaratan yang harus penuhi dalam pemilihan Store Operation:
1.      Calon minimal D3 semua jurusan
2.      Minimal 2-3 tahun pengalaman di utamakan
3.      Memiliki kemampuan yang bagus dalam Retail Customer Goods
4.      Berpikir analitis
5.      Mampu bekerja sama dalam tim memiliki interpersonal skill yang baik.

Finance dan Accounting


Tanggung jawab:
Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perushaan dalam memberikan informasi keuangan secara kompren=hensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target finanial perusahaan.
Tugas Finance dan Accounting:
1.      Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk mengahasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan peruahaan secara akurat dan tepat waktu.
2.       Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, laporan dan pembayaran kewajiban pajak.
3.      Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan, terutama pengelolaan hutang dan piutang
4.      Memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
5.      Merencanakan, megkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan dan mengontrol penggunaan dana.
6.      Merencakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, memastikan bahwa semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan teratur.
Persyaratan yang harus penuhi dalam pemilihan Financial dan Accounting:
1.      Pendidikan teknis minimum S1 dalam bidang keuangan atau akuntansi
2.      Memiliki pemahaman tentang standar akuntansi di indonesia
3.      Memiliki pemahaman mengenai sistem keuangan dan akuntansi menggunakan komputer
4.      Pemahaman mengenai perpajakan
5.      Memiliki pengalaman minimal 10 tahun dalam mengelola keuangan di industri keuangan, customer goods atau manufaktur.
6.      Memiliki jiwa kepemimpinan, integritas, pemikiran analitis, kerjasama, peduli terhadap keteraturan dan pemikiran berstrategi


Direksi Keuangan


Tugas utama:
1.      Membuat, merumuskan, menyusun, dan menetapkan konsep dan rencana umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan keputusan urusan manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum yang mengarah ke perkembangan perusahaan.
2.      Meningkatkan seluruh sumber daya secara optimal untuk perusahaan.
3.      Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan perushaan
4.      Menyusun, mengatur, menganalisis, dan mengevaluasi manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuagan dan urusabnumum bagi perkembangan perusahaan
5.      Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja.
6.      Menciptakan suasana tenang, damai dann enerjik terhadap seuruh aktivitas perusahaan.
7.      Merealisasikan dan melaksanakn rencana-rencana serta prosedur-prosedur yang diterapkan melalui wewenangan pada departemen administrasi, keersonaliaan, keuangan dan urusan umum.
8.      Membuat laporan kegiatan pada direktur utama setiap 1 (satu) bulan sekali.
Wewenang :
Menilai dan mengukur kinerja pegawai, memberikan sanksi kepada pegawa yang melanggar aturan perusahaan, memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada direktur.
Persyaratan yang harus penuhi dalam pemilihan Direksi Keuangan dan administrasi:
1.      Pekerja keras, smart, dan orientasi pada target, mempunyai kemampuan leadership dan komunikasi yang baik, teliti dan tegas.
2.      Memiliki rasa tannggung jawab yang tinggi dan profesional.
3.      Memiliki sense of business yang tinggi
4.      Pendidikan s1 jurusan Ekonomi Akuntansi/setara dengan pengalaman 7 tahun pada bidang manajerial keuangan
5.      Pajak atau pendidikan S2 jurusan ekonomi akuntansi dengan pengalaman 5 tahun pada manajerial keuangan/ pajak, diutamakan memiliki background manajerial keuangan.


Direksi Pemasaran


Tanggung jawab:
Merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi seluruh kegiatan direktorat pemasaran untuk merencanakan strategi pemasaran sesuai rencana jangka panjang.
Tugas:
1.      Meninjau rencana jangka panjang dari seluruh divisi di direktorat pemasaran dan mengajukannya didalam rapat direksi dan rapat komisaris.
2.      Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut pemasaran.
3.      Mengawasi dan mengarahkan proses-roses di seluruh divisi direktorat pemasaran
4.      Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga untuk menjalankan strategi pemasaran.
Persyaratan yang harus penuhi dalam pemilihan Direksi Pemasaran:
1.      S1 jurusan pemasaran, namun lebih diutamakan S2
2.      Pengalaman minimal 15 tahun di bidang pemasaran
3.      Memiliki keahlian dalam pemasaran dan akuntansi

4.      Berkarakter disiplin, bijaksana, teliti, berwawasan luas, sjujur, bertanggung jawab dan pekerja keras.

Pengertian dan Perbedaan Job Deskripsi dan Job Spesifikasi - Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Job Deskripsi adalah deskirpsi pekerjaan, sebuah pernyataan yang tertulis dengan penjelasan tugas-tugas,tanggung jawabnya, wewenangnya,  kondisi kerja, dan aspek-aspek lainnya dari suatu jabatan.
Job Spesifikasi adalah suatu uraian tertulis mengenai latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kompetensi juga hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus dimiliki sebelum mengisi suatu jabatan.
Direktur perencanaan dan pengembangan
Tanggung Jawab:
1.      Direksi harus menyusun pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan yang berbentuk laporan (laporan keuangan, laporan kegiatan perusahaan, dan lain-lain)
2.      Meminta persetujuan Pemegang Saham untuk laporan tahunan.
3.      Meminta pengesahan pada Pemegang Saham untuk laporan keuangan.
4.      Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
5.      Bertanggung jawab untuk mejaga kinerja perusahaan.
Tugas  :
1.      Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan dan membuat program jangka panjang dan jangka pendek untuk dibicarakan dan disetujui oleh Dewan komisaris atau Pemegang saham.
2.      Mengendalikan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.
3.      Memastikan kelancaran komunikasi dalam perusahaan dengan memberdayakan fungsi Sekretariat Perusahaan
4.      Membuat perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Wewenang :
1.      Direktur berhak dan berwewenang untuk bertindak dan mengatasnamakan direksi sebagai perwakilan perusahaan
2.      Mewakili kehadiran direktur utama bila berhalangan hadir dan mengatasnamakan direksi serta mewakili perusahaan, namun harus dengan persetujuan secara tertulis.
3.      Berwewenang untuk memberikan kuasa kepada komite untuk mendukung pelaksanaan tugasnya atau kepada karyawan .
4.      Mengangkat seorang kuasa, untuk bertindak atas nama direksi, menggunakan surat kuasa dan diberi kewenangan pada pemegang kuasa.
Persyaratan yang harus penuhi dalam pemilihan Direksi:
1.      Memiliki akhlak dan moral yang baik
2.      Mampu melaksanakan perbuatan hukum
3.      Tidak pernah dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
4.      Tidak pernah dihuku karena melakukan tindak pidana dibidang keuangan dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatan
5.      Memiliki penalaman kerja minimal 10 tahun pada bidang manajerial untuk S1

6.      Memiliki pengalaman 7 tahun bekerja dibidang manajerial untuk S2
s

Ssumber:



Rabu, 05 Oktober 2016

SDM, Organisasi, dan Kepemimpinan dengan organisasi yang baik.

1. Apa itu Sumber Daya Manusia (SDM)?

Sumber Daya Manusia  adalah elemen utama organisasi dibanding teknologi dan uang. Karena manusia yang menggunakan dan memelihara teknologi dan uang. Kunci untu meningkatkan kualotas SDM adalah pembudayaan, pendidikan dan penunggulan. Pembudayaan identik dengan nilai iman dan takwa seseorang. Pendidikan mengenai keterampilan dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dari seseorang. Sedangkan pengunggulan adalah suatu cara untuk meningkatkan nilai tambah dari pembudayaan dan pendidikan seseorang. Dengan SDM yang berkualitaslah maka demokrasi yang dijalankan akan berkualitas. 

2. Apa itu organisasi?

Organisasi (organon-alat) adalah dua orang, sekelompok grup, sekelompok orang atau institusi yang memiliki tujuan yang sama. Saling berbagi atau bekerjasama dengan efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan mereka dan untuk mencapai tujuan mereka dengan cara yang terstruktur.

3. Kepemimpinan dengan organisasi yang baik itu seperti apa?


Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. Berarti kepemimpinan dengan organisasi yang baik itu kemampuan seorang pemimpin untuk berusaha selalu tepat waktu, memiliki naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian,  sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, merealisasikan janjinya, mengetahui mana yang harus didahulukan dalam hal yang penting dan yang tidak penting, keterampilan mendidik dan berkomunikasi secara efektif, dan dapat membuat para pekerja disekelilingnya merasa nyaman dengan cara kepemimpinannya tersebut dengan cara selalu menghargai segala pendapat yang mereka ketika mengadakan pertemuan/meeting, berpengaruh positif bagi pada pegawainya.





sumber:
3. Buku ajar pengantar bisnis

Rabu, 27 April 2016

Analisis Jurnal

KESEHATAN MENTAL



Nama Kelompok:
Andisa Putri Aulia
Chinthya Reynanda 
Dina Amalia 
Luh Made Priyanka Aditya 
Novia Nurvitasari 
Kelas: 2PA08

Judul Jurnal: Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja
Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.9 No.18 Desember 2011
Penulis:
Noviansyah dan Zunaidah








Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan dengan kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam maupun di luar dirinya. Segala macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan oleh kekurang mengertian manusia akan keterbatasannya sendiri. Ketidakmampuan untuk melawan keterbatasan inilah yang akan menimbulkan frustrasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah yang merupakan tipe-tipe dasar stres (Luthan, 2006: 439). Akibat-akibat stres terhadap seseorang dapat bermacam-macam dan hal ini tergantung pada kekuatan konsep dirinya yang akhirnya menentukan besar kecilnya toleransi orang tersebut terhadap stres. Stres yang dialami oleh karyawan akibat lingkungan yang dihadapinya akan mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerjanya, sehingga manajemen perlu untuk meningkatkan mutu lingkungan organisasional bagi karyawan. Dengan menurunnya stres yang dialami karyawan tentu akan meningkatkan kesehatan dalam tubuh organisasi. Stres merupakan sebuah kondisi di mana seseorang dihadapkan pada konfrontasi antara kesempatan, hambatan, atau permintaan akan apa yang dia inginkan dan hasilnya dipersepsikan tidak pasti dan penting. PT. Perkebunan Minanga Ogan yang merupakan salah satu perusahaan yang Setiap orang di manapun ia berada dalam suatu organisasi, dapat berperan sebagai sumber stres bagi orang lain. Mengelola stres diri sendiri berarti mengendalikan diri sendiri dalam kehidupan. Sebagai seorang manajer, mengelola stres lebih bersifat pemahaman akan penyebab stres orang lain dan mengambil tindakan untuk menguranginya dalam rangka pencapain tujuan organisasi. Efektivitas proses komunikasi dua arah di antara manajer dan pekerja adalah penting untuk mengidentifikasikan penyebab stres yang potensial dan pemecahannya, karena stres akan selalu karyawan. Stres sebagai suatu ketidakseimbangan antara keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga menimbulkan konsekuensi penting bagi dirinya. Stres sebagai suatu kondisi dinamis di mana individu dihadapkan pada kesempatan, hambatan dan keinginan dan hasil yang diperoleh sangatlah penting tetapi tidak dapat dipastikan (Robbins, 2008: 368)

Dari beberapa penomena yang terjadi pada PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja, hal yang berpengaruh bagi karyawan sehingga mengalami stres adalah konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok dan pengaruh kepemimpinan, dimana apabila pimpinan dapat bersikap bijak dan mendengarkan aspirasi dari karyawan kemungkinan karyawan yang mengalami stres dalam bekerja akan sedikit berkurang, walaupun ada faktor eksternal yang lain juga mempengaruhi stres karyawan. Hal ini pula yang membuat karyawan menjadi kurang termotivasi dalam pekerjaannya, dan pada akhirnya ada berapa karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya karena tidak sesuai dengan apa yang karyawan tersebut harapkan dari kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.

Stres Kerja
Meskipun terdapat berbagai defenisi dan perdebatan menganai pengertian stres kerja, (Luthans, 2006; 440) mendefinisikan stres adalah ”interaksi individu dengan lingkungan,” tetapi kemudian mereka memperinci defenisi sebagai berikut; ”respon adaptif yang dihubungkan oleh perbedaan individu dan atau proses psikologi yang merupakan konsekuwensi tindakan, situasi, atau kejadian eksternal (lingkungan) yang menenpatkan tuntutan psikologis dan atau fisik yang berlebihan pada seseorang.”
2) Motivasi Kerja
Pada dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Veithzal (2009: 838) ada tiga faktor sumber motivasi, yakni
1) Kemungkinan untuk berkembang.
2) Jenis Pekerjaan.
3) Apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan di
tempat mereka bekerja
3) Kinerja Karyawan
Pada dasarnya, penilaian kerja merupakan faktor kunci dalam mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi, (Umam, 2010: 190). Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut, kondisi kinerja karyawan dapat diketahui.

4) Hubungan Stres Kerja dan Kinerja Karyawan.
Higgins (Umar, 2000: 259) berpendapat bahwa terdapat hubungan langsung antara stres kerja dan kinerja karyawan, sejumlah besar penelitian telah menyelidiki pengaruh stres kerja dengan kinerja disajikan dalam model stres – kinerja (hubungan U terbalik) yakni hukum Yerkes Podson (Mas’ud, 2002: 20). Pola U terbalik tesebut menunjukkan pengaruh tingkat stres (rendah – tinggi) dan kinerja (rendah – tinggi). Bila tidak ada stres, tantangan kerja juga tidak ada dan kinerja cenderung menurun. Rangsangan yang terlalu kecil, tuntutan dan tantangan yang terlampau sedikit dapat menyebakan kebosanan, frustasi, dan perasaan bahwa kita tidak sedang menggunakan kemampuan – kemampuan kita secara penuh (Looker, 2005: 144). Sejalan dengan meningkatnya stres, kinerja cendrung naik, karena stres membantu karyawan untuk mengarahkan segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan kerja, adalah suatu rangsangan sehat yang mendorong para karyawan untuk menanggapi tantangan pekerjaan. Akhirnya stres mencapai titik stabil yang kira – kira sesuai dengan kemampuan prestasi karyawan. Selanjutnya bila stres manjadi terlalu besar, kinerja akan mulai menurun karena stres mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Karyawan kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya. Akibat yang paling ekstrem adalah kinerja menjadi nol, karyawan menjadi tidak kuat lagi bekerja, putus asa, keluar atau menolak bekerja untuk menghindari stres.

5) Hubungan Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan.
Motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasaldari dalam maupun dari luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi, menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Untuk dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang karyawan membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan berpengaruh terhadap semangat kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja. Menurut Handoko (2002: 252), motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Buhler (2004: 191) memberikan pendapat tentang pentingnya motivasi sebagai berikut: ”Motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan”. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya suatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggi -tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan. Motivasi erat kaitannya dengan timbulnya suatu kecenderungan untk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan. Ada hubungan yang kuat antara kebutuhan motivasi, perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan kepuasan serja kinerja. Karena setiap perubahan senantiasa berkat adanya dorongan motivasi. Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karenanya perbuatan tersebut terarah pencapaian tujuan tertentu yang pada akhirnya disebut sebagai kinerja karyawan. Jadi, Semakin kuat motivasi atau dorongan yang diberikan oleh pimpinan kepada karyawan maka akan semakin maksimal kinerja yang dihasilkan oleh karyawan itu sendiri.
Analisis:
Stres
Stres merupakan suatu kondisi yang disebabkan adanya ketidaksesuaian  antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis, psikologis atau sistem sosial individu tersebut (Sarafino 2006).
Menurut Santrock (2003) stres merupakan respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping).
Selye (dalam Munandar, 2001) menyatakan bahwa stres adalah tanggapan menyeluruh dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang dating atasnya. Jadi stres bersifat subyektif tergantung bagaimana orang tersebut memandang kondisi penyebab stress (stressor).
Motivasi
Bila motivasi kerja rendah, maka unjuk kerjanya akan rendah pula meskipun kemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia,. Misalnya, seorang sarjana komputer bekerja dalam perusahaan konsultasi dalam bidang teknologi informasi sebagai tenaga ahli (peluang ada, dan punya kemampuan yang diperlukan). Namun suasana kerja, hubungan antar tenaga kerja, kebijakan perusahaan tidak dirasakan sesuai maka 'semangat' kerjanya menurun dengan hasil unjuk kerjanya kurang. Begitupun sebaliknya, motivasi kerja seseorang dapat lebih bercorak proaktif atau reaktif. Pada motivasi kerja yang proaktif orang akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan-kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaannya dan/ atau akan berusaha untuk mencari, menemukan dan/ atau menciptakan peluang dimana ia dapat berunjuk kerja yang tinggi.   Sebaliknya motivasi kerja seseorang yang lebih reaktif, cenderung menunggu upaya atau  tawaran dari lingkungannya, ia baru mau bekerja jika didorong, dipaksa (dari luar dirinya) untuk bekerja

Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan)

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini tidak dapat dilakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
·         Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
·         Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
·         Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

Seperti yang sudah di sebutkan dalam jurnal bahwa bila tidak ada stres, tantangan kerja juga tidak ada dan kinerja cenderung menurun. Rangsangan yang terlalu kecil, tuntutan dan tantangan yang terlampau sedikit dapat menyebakan kebosanan, frustasi, dan perasaan bahwa kita tidak sedang menggunakan kemampuan – kemampuan kita secara penuh hal ini berkaitan pula dengan karakteristik kepribadian yang sehat menurut Allport yaitu:
Memiliki kebutuhan yang terus menerus dan bervariasi serta menyukai tantangan-tantangan baru
Tidak menyukai hal-hal yang rutin dan mencari pengalaman yang baru.
Aktifitas yang mengahasilkan ketegangan.
Melalui tantangan dan pengalaman baru manusia dapat bertumbuh dan berkembang.
Menurut Alport individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Namun ketika stres terlalu besar hal tersebut berakibat menurunnya kinerja individu tersebut karena stressnya mengganggu pekerjaan tersebut.


Menurut Maslow, kepribadian yang sehat adalah pribadi yang mampu mengaktualisasikan diri secara utuh. Menurut Maslow, untuk mencapai aktualisasi diri adalah dengan memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar diantaranya kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta, kebutuhan akan pernghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Dengan tingkat stres kerja yang tinggi, tentunya individu tidak dapat mengaktualisasikan dirinya secara utuh. Individu juga tidak dapat memenuhi akan rasa aman dan kenyamanan. Bila tingkat stres individu rendah, tentunya kinerja karyawan tersebut akan meningkat dan ia dapat memenuhi kebutuhannya akan penghargaaan. Stres juga mempengaruhi pemenuhan individu akan kebutuhan fisiologis nya, bila tingkat stres tinggi kualitas tidur individu menjadi buruk dan mempengaruhi pola makan individu tersebut. Bila individu tidak merasa tertekan, tentunya ia akan lebih merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya dan dapat lebih berbaur dengan sesama teman sekerjanya. Ia juga dapat lebih fokus dengan pekerjaannyasehingga produktivitasnya pun meningkat.