Pengertian Komunikasi, Jenis-Jenis
Komunikasi, Model S -> R.
Istilah komunikasi berasal dari kata
Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik
bersama Komunikasi adalah suatu
proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain atau juga suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Jenis-Jenis Komunikasi:
1. Komunikasi
intrapribadi
Komunikasi
intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri
sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
Komunikasi
interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan
paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat
langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito
(1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003,
p. 30).
Komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung,
baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah
komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat
dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada
hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan
komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah
sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa
percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan
komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator
mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil
atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya
seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).
Klasifikasi
Komunikasi Interpersonal
Redding yang dikutip
Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal
menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan
wawancara.
- Interaksi intim termasuk
komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang
sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
- Percakapan sosial adalah
interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi
tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.
Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang
perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan
lain sebagainya.
- Interogasi atau pemeriksaan
adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta
atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan
dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan
menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
- Wawancara adalah salah satu
bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam
percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai
bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
2. Komunikasi
antarpribadi
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang
secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung
secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi
diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya
suami-istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah
pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang
berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.
penggunaan bahasa
atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan
God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi
pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri
dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat
menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri
pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran
(awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh
komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi,
maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena
pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak
persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan
ataupun obyek.
Aktivitas dari komunikasi
intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi
diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau
perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan
berimajinasi secara kreatif .
Pemahaman diri
pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam
hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi
prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun
pemahaman diri pribadi ini
Kesadaran pribadi
(self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik
dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri,
proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang
berbeda beda (multiple selves).
3. Komunikasi
kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok
merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group
communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai
tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4. Komunikasi publik
Komunikasi publik
adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak),
yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah,
pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik
adalah: berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat,
menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif;
terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang
direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan
fungsi-fungsi tertentu.
5. Komunikasi
organisasi
Komunikasi organisasi
(organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal
dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi
kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi
antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
6. Komunikasi massa
Komunikasi massa
(mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak
maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan
yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan
heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan
selintas.
Model S->R
Model komunikasi S-R ini
sebenarnya merupakan suatu singkatan dari model stimulus-respon. Model ini
adalah model komunikasi yang paling dasar dari segala model komunikasi.
Model ini dipengaruhi
oleh disiplin psikologis, khususnya beraliran behavioristik. Model ini
menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat
sederhana. Model ini dapat juga di katakan sebagai hubungan timbal balik atau
merespon apa yang lawan kita sampaikan. Hubungan tersebut dapat dalam bentuk
isyarat nonverbal, gambar-gambar, ataupun kontak fisik dan tindakan yang dapat
merangsang seseorang untuk merespon.