A.
Sehat
Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak
hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan
lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, diet seimbang, bekerja,
istirahat, tidur, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup
yang baik.
Konsep sehat menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan
seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang
berusaha mempengaruhinya. Dan menurut White (1977), sehat adalah suatu keadaan
di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak
terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
Paune (1983), mengatakan sehat adalah fungsi efektif dari
sumber-sumber perawatan diri (self care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care resources : mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Self care actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan
untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan
spiritual.
Pender (1982), sehat
adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan
dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan
diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan
stabilitas dan integritas struktural.
Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dalam musyawarah Nasional
Ulama tahun 1983, merumuskan kesehatan sebagai ketahanan ‘jasmaniah, ruhaniyah,
dan sosial’ yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri
dengan mengamalkan tuntunan-Nya, dan memelihara serta mengembangkannya.
1.
Sehat dari sisi emosi
Sehat dari sisi emosi meliputi keadaan seseorang secara umum dan
secara psikologis. Termasuk di dalamnya bagaimana perasaan kita terhadap diri
sendiri, seberapa besar kualitas hubungan kita dengan lingkungan dan
kemampuan kita untuk mengendalikan perasaan kita serta bagaimana
sikap menghadapi kendala. Munurut
Daniel Golemen, emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya,
suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak.
Seorang yang sehat secara emosional bukan sekedar bebas dari masalah
kesehatan mental. Lebih dari itu seorang yang sehat secara emosional adalah
seseorang yang bebas dari depresi, bebas dari rasa khawatir dan bebas dari rasa
tidak aman. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,hal yang begitu saja terjadi dalam hidup kita. Misalnya bila kita mepunyai perasaan marah, takut, sedih, senang, benci cinta, antusias, bosan dll sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi pada kita. Konsep sehat dilihat dari
segi emosional, yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan,
kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat.
2.
Sehat dari sisi intelektual
Kesehatan intelektual adalah suatu
dimana seseorang mampu mengendalikan kecerdasannya untuk berfikir, berfikir
baik maupun buruk. kesehatan intelektual sebagai istilah yang menggambarkan
kecerdasan, kepintaran, ataupun memecahkan problem yang di hadapi. Memecahkan
masalah dengan pikiran yang tenang, yang dapat memecahkan masalah tersebut.
Misalnya ,berhenti sejenak dan memijit pada bagian kaki yang keseleo saat
bermain futsal.
Kesehatan Intelektual mencakup
pemikiran yang lebih luas dan mencakup lebih banyak hal seperti : besarnya atau
luasnya daya kreasi seseorang, kemampuan untuk mau berkembang / berubah, kemampuan
untuk cepat mengambil keputusan, tidak lekas berputus asa dalam melakukan
sebuah pekerjaan, bertahan melakukan sesuatu yang sulit sampai dapat memecahkan
masalah yang dihadapi, bisa memecahkan masalah secara sistematis, kalau ada
masalah maka ia akan menghadapi masalah dengan penuh percaya diri dan tidak
pernah lari dari masalah. Orang yang sehat secara intelektual dengan
sendirinya akan sehat secara emosional, karena daya pikirnya yang luas.
3.
Sehat dalam hal sosial
Kesehatan sosial terwujud apabila
seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik,
tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status
sosial,ekonomi,politik dan sebagainya serta saling toleran dan menghargai .
Kesehatan sosial adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat berinteraksi
dengan orang lain di lingkungan sekitarnya, sehingga mampu untuk hidup bersama
dengan masyarakat lingkungannya. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat
bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau
keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau
mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak
berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif
secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka
nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial,
keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut. Sehat dilihat dari segi
sosial, berarti kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan
orang lain
4.
Sehat dalam Hal Fisik dan Spiritual
Pada sebuah publikasi WHO tahun 1957,
konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh
yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang
dimiliki. Sementara konsep WHO tahun 1974, menyebutkan Sehat adalah
keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan. Kesehatan
fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak
adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan .
Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak
ada gangguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologi dan sosial dapat
melakukan kegiatan sehari -hari dalam kondisi yang baik atau optimal.Dalam pengertian
yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,
intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social,
dan ekonomi)dalam mempertahankan kesehatannya. Kesehatan mental (jiwa)
mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan Spiritual. Spiritual sehat tercermin dari cara
seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya
terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya
sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan
perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan
ibadah dan semua aturan – aturan agama yang dianutnya . Konsep sehat dilihat dari
aspek spiritual, yaitu berkaitan dengan kepercayaan dan praktek keagamaan,
berkaitan dengan perbuatan baik secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku,
dan cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian dan konsep sehat dilihat dari
segi jasmani, yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena perhatiannya pada
fungsi mekanisme tubuh.
Sumber:
3.
https://dithafitriyan.wordpress.com/2015/03/26/konsep-sehat-berdasarkan-emosi-intelektual-sosial-fisik-spiritual/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar