Rabu, 26 November 2014

Resensi Film The Vow



The Vow (Based from true story)

Hidup tidak selalu berjalan linier seperti yang kita bayangkan, terkadang diwarnai dengan momentum  yang mengejutkan, tidak terduga namun merubah secara total kehidupan kita, itulah teorinya. The Vow (janji), film yang terinspirasi oleh kisah nyata ini, dilakonkan dengan baik oleh artis yang mumpuni Channing Tatum (Leo) dan RachelMcadams (Paige) menjadi sebuah film drama romantis yang menyentuh jiwa.

Momentum perubahan kehidupan leo bermula saat bertemu secara tidak sengaja dengan paige yang berlanjut menjadi sepasang kekasih dan akhirnya bersepakat untuk menikah. Namun keindahan itu ternyata tidak berlangsung lama, saat mereka pulang dari merayakan ulang tahun pertama pernikahan, sebuah mobil truk menghantam mobilnya yang sedang parkir. Dan segalanya pun menjadi berubah, paige yang begitu mencintai leo sebagaimana leo mencintainya kehilangan ingatan akibat kecelakaan itu. Paige tak mengenali leo sama sekali, demikian juga aktivitasnya selama ini bersama leo. Paige yang kehilangan sebagian memorinya merasa heran kenapa bisa menikah dengan Leo, kuliah di institut seni dan menjadi seorang seniman. Bahkan dia tidak bisa menerima dirinya yang bertato dan vegetarian. Padahal seingatnya adalah dia seorang mahasiswi fakultas hukum, bertunangan dengan jeremy dan tinggal dengan orang tuanya diluar kota.

Leo yang telah berjanji akan menerima istrinya apapun keadaannya, dengan tegas menolak rencana mertuanya yang ingin membawa paige pulang kerumahnya setelah keluar dari ruamh sakit. Ayah paige berusaha mengembalikan kehidupan paige seperti dulu, menjadi mahasiswa di fakultas hukum dan tidak meninggalkannya. Namun kesungguhan hati Leo ternyata mampu meluluhkan Paige untuk mengikutinya, meskipun suaminya itu betul-betul orang asing baginya. Berbagai usaha Leo untuk mengembalikan ingatan paigeternyata sia sia, termasuk kenangan kenangan manis mereka berdua. Leo pun nyaris putus asa. Desakan orang tua yang terus membujuk paige agar pulang kerumah untuk menghadiri pertunangan adiknya, membuat paige mengambil keputusan untuk tinggal dirumah orang tuanya namun tetap membangun komunikasi dengan leo.

Keluarga paige yang tidak bisa menerima pekerjaan Leo, munculnya Jeremy mantan tunangan Paige yang ternyata masih mencintainya. Saat itu Paige  belum juga ingat mengapa ia meninggalkan Jeremy membuat masalah semakin kompleks, sampai pada titik klimasnya saat acara pertunangan adik paige dimana leo benar- benar merasa direndahkan dan ditinggalkan oleh Paige. Leo pun akhirnya kehilangan harapan dan menyerah, mereka pun berpisah.

Paige ternyata tidak menyerah untuk merebut kembali memorynya yang hilang. Satu persatu momentum-momentum perubahan dalam hidupnya kembali dijalani, masalah keluarganya yang kompleks, kuliah hukum yang membosankan dan jeremy yang memiliki kebiasaan buruk mengantarnya secara perlahan namun pasti pada sebuah momentum pertemuan kembali dengan Leo yang masih setia menantinya.

Film ini terinspirasi dari kisah nyata Krickitt Carpenter yang mengalami kecelakaan mobil yang tragis hanya beberapa hari setelah pernikahannya, mengakibatkan Krickitt koma selama empat bulan. Ketika dia tersadar, dia kehilangan memorinya dari 2 tahun sebelum kecelakaan. Dia sama sekali tidak mengenal suaminya Kim. Namun dengan kesetiaan yang luar biasa kini keluarga dari Las vegas ini hidup dengan bahagia bersama putra-putrinya.


Sumber:
Syahid Arsjad "keluarga kim dan kirckitt carpenter".http://m.kompasiana.com/post/read/466098/1/resensi-film-the-vow-cinta-dan-momentum-kehidupan.html (15 November 2014)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar