Kreativitas atau Daya
Cipta adalah
proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan
baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuwan, hasil dari pemikiran
berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki
keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya
cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. Daya cipta di masa kini sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan. Sedangkan Bakat
adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek
dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan
potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh
seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya
dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang
berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan
yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat
seni, pemimpin, penceramah, olahraga.
Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :
1. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan
dalam bentuk kata – kata.
2. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat Skolastik
Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka.
Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat,
menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik,
pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para
ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)
4. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk
pola, rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan
posisi-posisinya.
5. Bakat mekanik
Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata
kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya.
6. Bakat Relasi Ruang (spasial)
Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua
dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi
dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer,
artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison, Pablo Picasso,
Ansel Adams, dsb.)
7. Bakat kecepatan ketelitian
klerikal
Bakat tentang tugas tulis
menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.
8. Bakat bahasa (linguistik)
Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli
sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum,
pramuniaga dan lain – lainnya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar